Masyarakat dengan struktur budaya patriarkat yang kuat seringkali
melihat laki-laki sebagai figur yang perkasa, kuat, tidak mudah lemah dan penuh
daya juang. Pandangan seperti ini juga berpengaruh pada pandangan orang
terhadap figur seorang bapak. Bapak adalah figur yang selalu kuat, tahan
banting, dan tidak mudah menangis. Tak jarang seorang bapak dijadikan sebagai
pelindung dan sumber harapan seorang anak. Pemikiran atau pandangan seperti ini
sangat mempengaruhi sikap seseorang terhadap figur seorang bapak. Bapak
dijadikan sebagai tempat menyandarkan harapan dan tempat anak mengidentifikasikan
dirinya. Jika demikian, betapa besarnya peran seorang bapak. Namun, apakah
peran ini hanya dimotivasi oleh struktur budaya atau sungguh-sungguh lahir dari
kedalaman diri seorang bapak?
Pertanyaan ini dapat dijawab dengan mengarahkan pandangan kepada realitas yang sering terjadi di sekitar kita.
Di satu sisi, pandangan orang tentang bapak sebagai figur yang kuat, berwibawa,
penuh daya juang dan tidak mudah menyerah, benar adanya. Pandangan itu menjadi
benar ketika berakar pada realitas. Dalam hal ini, realitas menjadi sumber utama
kebenaran. Kebenaran mesti berakar pada realitas bukan pada pendapat atau daya
ratio manusia. Jika kebenaran berakar pada ratio, dapat terjadi bahwa realitas
dimanipulasi dan diatur sedemikian rupa untuk mempertahankan kebenaran tepatnya
mempertahankan diri dan status quo. Di sisi lain, ketika status quo
dipertahankan, yang terjadi bukan lagi kebenaran tetapi sebaliknya sebuah
kekeliruan bahkan mungkin kesalahan.
Seorang bapak biasanya menjadi pribadi yang dianggap kuat, kokoh, tahan
banting dan berani bertindak. Pribadi kokoh, kuat, dan berpendirian mesti
didefinisikan sebagai pribadi yang mampu merealisasikan konsep-konsep ke dalam
tindakan nyata bukan pribadi yang ‘cuma’ mampu melahirkan konsep-konsep ideal.
Konsep dalam hal ini dimaksudkan sebagai nasihat-nasihat ideal yang disampaikan
seorang bapak kepada anak-anaknya.
Figur seorang bapak telah dipandang sebagai pribadi kokoh laksana batu
karang. sebagaimana pengertian sederhana tentang kokoh kuat di atas, seorang
bapak dipandang sebagai pribadi yang mampu merealisasikan konsep atau
nasihat-nasihat idealnya sendiri. Pandangan ini sekaligus menjadi nasihat. Nasihat
bagi anak-anaknya agar anak-anaknya tetap kokoh seperti batu karang meskipun
diterpa badai ombak dan angin kencang. Dalam hal ini, nasihat tidak lagi
terbatas pada kata-kata tapi juga pada pandangan orang. Nasihat dalam bentuk
pandangan itu tidak saja ditujukan kepada anak-anak tetapi juga pada bapak itu
sendiri. Peran seorang bapak semakin dituntut. Peran dan berbagai predikat seorang
bapak yang telah dikonsepkan dalam pandangan-pandangan itu mesti menjadi
kebenaran dalam realitas bukan kebenaran yang tinggal dalam konsep-konsep.
Praktisnya, dalam menyampaikan pesan atau nasihat kepada anaknya, seorang bapak
mestinya tidak sekadar berkata-kata tetapi juga bertindak. Seorang bapak dengan
seribu kata-kata tanpa suatu tindakan sama dengan tidak berkata-kata.
Sebaliknya, dengan satu tindakan nyata seorang bapak menyampaikan seribu
kata-kata.
Kata-kata dilihat sebagai sebuah konsep yang belum sungguh-sungguh
menyentuh realitas. Sedangkan tindakan nyata merupakan suatu kegiatan
‘menceburkan’ diri ke dalam realitas. Kegiatan ‘menceburkan’ diri ke dalam
realitas ini lebih sulit dari sekadar berkata-kata, sebab dalam tindakan
seseorang mengaktifkan seluruh kemampuan ratio, hati, dan perasaannya ke dalam
realitas. Dengan ini, tindakan mempunyai pengaruh yang lebih kuat dari
sekadar berkata-kata. Oleh karena itu,
figur seorang bapak mesti mampu
menyampaikan nasihat-nasihatnya melalui tindakan nyata. Misalnya, jika seorang
bapak menasihati seorang anak untuk peduli terhadap orang susah, ia mesti menunjukkan
tindakan memberi bantuan kepada orang-orang yang susah. Tindakan ini akan lebih
mudah terekam dalam alam bawah sadar seorang anak, kemudian akan naik kepermukaan sadar dan terwujud dalam tindakan.
Seorang bapak yang kokoh kuat yang mampu merealisasikan nasihat-nasihat
idealnya kepada seorang anak adalah figur bapak ideal. Jika seorang bapak
menjadi figur yang mampu bertindak bukan cuma berkata-kata, peluang
menghasilkan anak-anak yang suka bertindak pun lebih besar. Dengan ini,
masyarakat yang dilahirkan adalah masyarakat yang rajin bertindak bukan rajin
berkata-kata.
Lucky Club Casino Site - Lucky Club
BalasHapusLucky Club Casino website with a unique website designed for you to play a popular casino luckyclub game online at Lucky Club. Join now and receive a $250 Welcome Bonus.